Sudah
menjadi kebiasaan bagi Rosulullah untuk melaksanakan sholat fardhu di masjid,
karena Rosulalloh biasannya hanya melakuan sholat sunnahnya dirumah. Suatu
ketikan saat berangkat menuju masjid Rosulalloh sering berjalan melewati rumah
rumah para penduduk. Setiap Rosulalloh berjalan menuju masjid beliau sering
mendapatkan perlakuan yang menjengkelkan. Apabila kita sebagai manusia biasa
mengalami apa yang dialami oleh Rosululloh mungkin kita akan marah dan membalas
perlakuan tersebut, tapi subhanalloh Rosullalloh tak membalas apa yang
dilakukan, beliu tetap sabar dan tenag.
Kejadian
tersebut bermula saat Rosululloh melakukan perjalannan dari rumahnya menuju masjid,
sesampai diperkampungan Rosululloh bertemu dengan wanita kafir yang saat itu sering
meludahi Rosululloh dengan air liuh, kejadian ini terjadi setiap hari saat Rosululloh
hendak pergi ke masjid dan sebanyak itu pula Rosululloh tidak penah marah
beliau malah membersihkan air ludah yang membasai bajunya dan wajahnya yang
mulia itu. Suatu hari Rosululloh tak melihat wanita tersebut melakukan aksinya.
Kemudian
Rosululloh bertanya kepada tetangganya “
Wahai Fulan, kemanakah wanita yang sering meludahiku?” pertanyaan yang
membuat kita heran, kenapa Rosululloh menyakan wanita tersebut padahal ketika Rosululloh
bertemu denga wanita tersebut, wanita tersebut pasti akan meludahi beliau dan
seharusnya ketika Rosululloh tidak bertemu dengan wanita tersebut bukannya Rosululloh
akan bahagia karena pada hari tersebut beliau tidak akan diludahi lagi. Namun
itu pemikiran kita, bukan pemikira Rosululloh.
Hehe
Meskipun
measa heran namun sahabat yang ditanya oleh Rosululloh tetap menjawab
pertanyaan tersebut “ Apakan Engkau tidak
tahu wahai Rosululloh, bahwa dia sekarang sedang berbaring sakit dirumahnya.”
Beberapa
saat setelah mendengar kabar tersebut Rosul menuju umah wanita tersebut dan
menjenguknya. Subhanalloh
Beberapa
orang yang dirumah tersebut terkejut karena yang oertama kali menjenguk adalah
orang yang setiap harinya diludahinya. Dalam hati wanita tersebut berkata “Betapa agung budi manusia ini. Setiap hari
aku ludahi, tetapi justru dialah yang
pertama kali menjengukku” dengan malu malu wanita tersebut bertanya “ Wahai Muhammad, kenapa engkau menjengukku,
padahal tiap hari aku meludahimu? “ Kemudia Rosululloh menjawab dengan
rendah hati “Aku yakin engkau meludahiku
karena engkau belum tahu tentang benenaran risalahku, jika tahu engkau tidak
akan melakukannya”
Mendengar
kata kata beliau, wanita tersebut merasa terharu. Dengan hidayah dari Allah ia
membuka diri dan berkata “Wahai Muhammad,
mulai saat ini aku mengikuti ajaranmu” Akhirnya wanita tersebut bersyahadat
dan masuk islam.
Saudaraku,
apa jadinya jika perilaku tersebut menimpa kita? apa yang kita lakukan?
Membalas mereka ? atau malah membalas dengan sesuatu yang lebih jahat dari
perbuatan mereka ? Mungkin dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai
hal tersebut. Dari hal yang paling sepele yang kadang kita tak pernah sadar
misal saat berada dalam satu forum diskusi, kadang dalam diskusi tersebut
sering bertemu dengan orang yang tidak sepaham dengan kita atau bahkan tidak segolonga
sama kita kadang kita sering menjadika mereka sebagai bahan olok olokan bagi
kita, kadang sampai sampai kita mengkafirkan mereka padahal Rosululloh tidak
pernah mencontohkan hal tersebut, Naudzubillahimindzalik.
Saudarau
jangan mudah tersinggung, jangan mudah marah, dan jangan mudah mengambil sebuah
kesimpulan atas sebuat kejadian. Kadang mereka dihadirkan oleh Allah untuk
mengujimu atau bahkan Allah ingin menaikkan derajatmu.
Katanya
Muhammad Qudwatuna (Muhammad adalah
teladan kami) Tapi kok gag meniru akhlak Rosululloh yang sangat mulia. Hayooo
:D
Jika
kita sadar akhlak Rosululloh ibarat pohon yang berbuah. Walaupun dilempari
dengan banyak batu. Pohon tetap membalasnya dengan dengan buah yang lezat.
Pohon itu seakan akan mengatakan “Biarlah
kalian menyakitiku, aku tetap akan membalas dengan kebaikan” Semoga kita
dapat mengabil pelajaran dari kisah tersebut. Aamiin J
Wallohua’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar