Pages

Pages - Menu

Senin, 21 September 2015

Ibu Strategis



Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. . . . .
Dibalik laki laki hebat selalu ada perempuan dibelakangnya. . . .
Ibu, akan menjadi Madrasah pertama untuk anak anaknya . . . .
Menjadi ibu adalah impian semua perempuan tapi tak semua perempuan mampu menjadi ibu strategis. Yes seorang ibu yang mampu bergerak melakukan banyak hal di waktu yang hampir bersamaan. Atau mampu mencetak generasi jenius dimasa depan.
Dewasa ini banyak perempuan yang lebih memilih berkarir ketimbang mengurus anaknya, dan kadang dengan iklas tanpa beban mereka lebih memilih mencari babysister untuk mengurus anaknya. Padahal kita tahu jika anak adalah amanah Allah yang diberikan kepada orang tua agar mereka mampu merawat anaknya dengan baik.
Paham kan bahwa pernikahan itu bukan tentang urusan biologis tapi menikah itu urusan ideologis artinya bahwa menikah itu tidak hanya melestarikan keturunan tapi mencetak pemikiran. Right?
Oke lanjut.
Iya sih menjadi ibu strategis itu tidak mudah tapi semua bisa diusahakan. Allah telah memberikan kita akal untuk berfikir agar apa yang kita lakukan tidak sama dengan makluk yang tak dikaruniai akal. Allah  juga telah mengisahkan umat umat terdahulu agar kita mampu berfikir dan mengambil pelajaran.
Salah satu contoh pemuda keren kece dimasa Rosululloh adalah Anas bin Malik, ada yang kenal dengan Anas bin Malik?
Beliau adalah asisten pribadi Rosululloh SAW yang diusia muda mampu menghafal Alqur’an dan telah meriwayatkan 2286 Hadist dan termasuk 7 sahabat yang dekat dengan Rosululloh setelah Khulafaul Rosidin. Keren kan prestasinya...
Pasti yang menjadi pertanyaan adalah siapa ibu keren kece hebat dan pasti ibu strategis dibalik Anas bin Malik?
Beliau adalah Ummu Sulaim wanita ansor yang menerima dakwa Rosululloh ketika bangsa makkah menolah dakwahnya sehingga mengharuskan berhijrah pada waktu itu. Sebelum ummu sulaim menikah dengan abu tolhah ummu sulaim pernah menikah dengan  malik salah satu laki laki ansor yang pada saat itu sedang beragama kafir. Setelah mendengar dakwah Rosullulloh SAW ummu sulaim langsung memutuskan untuk masuk islam dan bertauhid. Saat ummu sulaim mengajak suaminya untuk berhijrah, namun sang suami menolak ajakan ummu sulaim dan saat berjalanan bekerja suami ummu sulaim meninggal dunia.
Setelah ditinggal suaminya ummu sulaim tinggal bersama anaknya yaitu anas bin malik, suatu ketika saat Rosululloh pergi ke ansor banyak masyarakat ansor yang menyambut dakwah beliau sampai sampai masyarakat memberikan pembekalan atas dakwah beliau baik itu bahan makanan dan harta, namun saat itu ketika ummu sulaim tidak memiliki apa pun yang bisa dihadiahkan kepada Rosul, akhirnya ummu sulaim memberikan anaknya (Anas bin Malik) untuk dijadikan hadiah.
Selain kecintaannya kepada Rosul hingga merelakan anaknya dijadikan pembantu oleh Rosul ternyata ummu sulaim ini juga memiliki keunikan dan keistimewaan dalam urusan memilih calon suami. Setelah ummu sulaim memilih berhijrah dan mentauhidkan Allah, aa salah satu pemuda kafir yang mencoba melamar ummu sulaim, beliau ini adalah orang yang memiliki harta yang cukup, namun ummu sulaim tak pernah tergiur dengan harta yang banyak, beliau mengatakan kepada pemuda tersebut yang bernaa Tolhah bahwa “Tidak halal bagiku menikah dengan seorang kafir sepertimu” akhirnya ummu sulaim meminta kepada tolhah jika dia ingin menika dengan ummu sulaim maka dia harus beragama islam. Akhirnya tolhah memutuskan untuk masuk islam dan menikahi ummu sulaim, so mahar dari pernikahan ummu sulaim adalah “Keislaman tolhah” MasyaAllah so sweet pisan kan? :D
Oke Fixs, sekarang kita bandingkan dengan perempuan sekarang, banyak dikalangan kaum perempuan yang menikan memilih hartanya ketimbang agamanya. Padahal agama lebih penting dari apapun. Bagaimana akan menghasilkan generasi al Fatih jika yang menjadi pertimbangan adalah harta semata. Ingat wahai kaum perempuan menikah itu bukan persoalan biologis tapi ideologis artinya bukan tentang melahirkan seorang anak tapi bagaimana mencetak sebuah pemikiran.
Menikahlah, karena bersamanya kamu akan Melahirkan seorang generasi Al fatih, Ulama, Hafidz atau seorang Mujahid. Jika datang kepadamu seorang laki laki yang baik agamanya dan kau ridhoi akhlaknya maka terimalah. Mungkin itu jodohmu –ecieee
Semoga kita menjadi salah satu umat yang tak pernah kekurangan tokoh teladan, seorang perempuan hebat cerdas dan startegis. Karena hanya dari rahim ibu yang hebat akan melahirkan generasi yang hebat pula.
Tetep sholehah, Tetep syar’i, Tetep Jadi akhwat Hebat (y)
Wallhua’lam J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar